Langsung ke konten utama

Drakor Fantasi Selalu di Hati


Memasuki topik ke-4 tantangan WAG Drama dan Literasi. Kali ini saya akan membahas tentang genre drama favorit. Jika membahas tentang genre, seperti yang telah saya bahas di tulisan sebelumnya, saya menyukai genre apa saja asalkan bukan horror, sadis dan berdarah-darah. Akan tetapi jika diminta menyebutkan satu yang paling menjadi favorit, jawaban saya sudah pasti genre fantasi. Baik untuk bacaan maupun tontonan. Kenapa fantasi? Entahlah. Mungkin karena saya senang berkhayal 😁


Genre fantasi seringkali menampilkan hal-hal yang tidak biasa, melebih-lebihkan bahkan tidak realistis. Seperti kekuatan supranatural, time traveller, kehidupan luar angkasa dan lain sebagainya. Meski begitu genre ini tak jarang berhasil mendapatkan rating yang tinggi dan digemari oleh para penonton. Genre ini biasa digabung dengan genre lainnya, sehingga tidak sedikit drama korea yang mengusung genre fantasi ini. Genre fantasi dalam drama korea mungkin terbanyak kedua setelah romance (Mungkin ya, karena saking banyaknya).


Meski menyukai drama bergenre fantasi, tidak semua drama korea fantasi mendapat tanggapan baik dari saya. Banyak juga yang saya anggap biasa saja, bahkan "gagal". Drama yang saya beri label biasa saja itu awalnya membuat saya berharap banyak, tapi entah kenapa setelah berjalannya waktu saya merasa kurang "greget". Drama yang masuk jajaran ini antara lain:


Goblin (2016). Cerita secara keseluruhan menarik, akting para pemain juga memuaskan, namun akting lead female nya sungguh membuat saya kecewa. Menurut saya, secara keseluruhan dialah yang merusak chemistry yang sudah dibangun dengan begitu apik antar para pemain, juga musik yang menjadi latar belakang. Bahkan saya lebih menikmati kisah si malaikat maut dan titisan adik sang goblin.


Legend of The Blue Sea (2016). Apa yang saya rasakan ketika menonton drama ini adalah kebalikan dari Goblin. Di sini semua pemain, terutama lead female sudah berakting dengan sangat baik, ceritanya pun sangat menarik, namun akting Lee Min-ho yang berperan sebagai lead male terasa kurang pas. Lagi-lagi kurang terjalin chemistry yang apik antara kedua tokoh utamanya.


Tomorrow With You (2017). Dalam drama ini akting pemainnya sangat baik menurut saya. Hanya saja ceritanya terlalu "ruwet". Di beberapa bagian saya merasa bingung. Mungkin penulisnya terinspirasi film barat berjudul Inception. Saya merasakan hal yang sama ketika menonton keduanya.


The Beauty Inside (2018). Drama ini begitu menarik di awal, namun diatas episode 10, secara cerita mulai terasa membosankan.


(Ini hanya beberapa saja yang saya ingat. Jika ada yang lain yang saya ingat akan saya tambahkan).


Ada juga drama lain yang secara sinopsis dan soundtrack cukup menjanjikan, namun cerita dan akting pemainnya membuat kecewa sehingga saya anggap gagal. Salah satu drama itu berjudul The Bride of Habaek.


Selain drama biasa saja dan "gagal" yang saya tonton sampai selesai, banyak juga drama bergenre fantasi yang saya tinggalkan di tengah jalan. Seperti Orange Marmalade (2015), The Night Watchman's Journal (2014), About Time (2018), Melting Me Softly (2019) dan lain sebagainya yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu (Antara lupa dan saking banyaknya).


Lalu adakah drama korea fantasi yang selalu terkenang di hati? Tentu saja ada. Berikut drama korea fantasi yang menjadi favorit saya.


Rooftop Prince (2012)

Genre : Komedi, romantis, fantasi, sejarah


Drama yang tayang pada tahun 2012 ini bercerita tentang seorang putra mahkota dari jaman Joseon yang tiba-tiba datang ke masa depan setelah kematian misterius sang istri. Bersama ketiga pengawalnya, mereka muncul di sebuah rumah atap milik seorang wanita dan akhirnya tinggal disana. Petualangan mereka di dunia baru pun dimulai.


Saya suka drama ini karena menceritakan konflik pada dua zaman sekaligus. Tema time traveller semacam ini memang cukup menarik bagi saya pribadi. Drama yang bertema sama dengan Rooftop Prince dan juga menjadi favorit saya adalah Queen In-hyun's Man (2012), Faith (2012), Live Up Your Name (2017), Moon Lover : Scarlet Heart Ryeo (2016).


You Who Came from The Star (2013)

Genre : komedi, romantis, fantasi


Serial drama yang diputar mulai Desember 2013 ini berkisah tentang seorang alien yang mendarat di bumi pada masa dinasti Joseon. Dia hidup selama ratusan tahun menunggu saat yang tepat untuk kembali ke "dunia"nya. Namun mendekati hari-hari yang dinantikannya itu, sang alien jatuh cinta kepada seorang wanita cantik yang berprofesi sebagai aktris. Berbagai cerita seru pun terjadi antara aktris cantik dan alien berkekuatan super tersebut.


Drama ini berkisah tentang kehidupan dunia lain. Drama yang sejenis ini yang juga saya suka adalah W-Another World (2016).


Secret Garden (2010)

Genre : komedi, romantis, fantasi


Sekali lagi drama dengan genre komedi, romantis fantasi. Kali ini berjudul Secret Garden yang ditayangkan pada tahun 2010. Bercerita tentang seorang pria dan wanita yang jiwanya tertukar atau lebih dikenal dengan bertukar tubuh. Pada suatu pagi mereka berdua terkejut mendapati bahwa dirinya bangun dalam tubuh orang lain, bahkan berjenis kelamin lain.



My Girlfriend is Gumiho (2010)

Genre : Komedi, romantis, fantasi


Mengangkat tema yang tidak kalah unik, drama ini berkisah tentang seorang gadis yang ternyata adalah rubah berekor sembilan. Cerita dimulai ketika tanpa sengaja seorang pemuda membebaskan rubah berekor sembilan yang terkurung, namun saat rubah tersebut muncul dalam wujud seorang gadis, sang pemuda merasa ketakutan dan mengalami kecelakaan. Lalu sang rubah menyelamatkan pemuda tersebut dengan mempertaruhkan nyawanya sendiri. Drama yang berkisah tentang makhluk mistis lainnya yang saya suka adalah Gu Family Book (2013).


I Hear Your Voice (2013)

Genre : Romantis, fantasi, legal


Berkisah tentang seorang murid laki-laki yang memiliki kemampuan membaca pikiran. Dia membantu seorang pengacara wanita dalam memecahkan kasus-kasusnya.


Drama dengan kekuatan super lainnya yang saya suka adalah While You were Sleeping (2017), The Girl Who Sees Smell (2015), Strong Woman Do Bong-soon (2017), He is Psychometric (2019)


A Korean Odyssey / Hwayugi (2017)

Genre : Komedi, romantis, fantasi, horor


Drama ini adalah adaptasi dari legenda terkenal tiongkok yang berjudul Journey to The West. Di Indonesia mungkin kita mengenalnya lewat drama serial Kera Sakti atau Sun Go Kong yang tayang belasan tahun yang lalu.


Cerita ini tentang seorang gadis kecil yang bisa melihat hantu. Pada suatu hari tanpa sengaja dia membebaskan Son Oh Gong, sesosok siluman (atau dewa?) yang sedang dikurung untuk menjalani hukumannya. Son Oh Gong berjanji akan melindungi gadis kecil itu dari gangguan hantu dan iblis jahat jika dia di bebaskan, namun dia ingkar janji dan meninggalkan gadis itu seorang diri. Setelah sang gadis dewasa, mereka bertemu kembali.


Drama korea fantasi lainnya yang berkisah tentang hantu dan saya suka adalah Master Sun (2013), Oh My Gosh (2015), Black (2017)


Signal (2016)

Genre : Fantasi, kriminal


Seorang polisi menemukan sebuah walkie talkie saat sedang mengerjakan sebuah kasus, dan ternyata walkie talkie tersebut menghubungkannya dengan petugas polisi di dimensi waktu yang berbeda. Melalui walkie talkie tersebut mereka menyelesaikan kasus bersama-sama.


Memories of The Alhambra (2018)

Genre : Romantis, Fantasi


Drama ini bercerita tentang seorang CEO Perusahaan dari Korea yang mendapat telepon dari seorang pemuda yang ingin menjual game buatannya. Game tersebut berjudul "Memories of The Alhambra". Karena game tersebut, sang CEO pergi menuju sebuah kota di Spanyol yang bernama Granada dan menginap di sebuah hostel yang bernama Hostel Bonita. Ternyata Hostel tersebut adalah milik si pembuat game, namun pemuda tersebut menghilang.


Itulah beberapa drama korea bergenre fantasi yang saya ingat pernah saya tonton. Jadi apakah genre favorit kalian?


Komentar

  1. Aku baru nonton the beauty inside, lucu tapi sangat mengajarkan arti cinta sejati. Hehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya mbak. Cinta sejati gak melulu dari fisik ya. Menerima apa adanya. Bagus sih dia. Tp episode belasan sebelum ending agak kurang greget dikit menurutku

      Hapus
  2. Kayaknya isi pikiran kita serupa deh. Wkwk

    BalasHapus
    Balasan
    1. hehehhe ditunggu di topik-topik berikutnya ya

      Hapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Jenis Drama Korea yang Bikin "Ilfil"

Awal minggu ini masuk ke topik ke-6 tantangan WAG Drakor dan Literasi, yaitu "Drama korea yang enggan ditonton". Seperti yang sudah pernah saya tulis di postingan sebelumnya, saya senang menonton tayangan bergenre apapun, kecuali horor, sadis dan mengandung banyak darah. Ketiga hal itu yang paling tidak bisa saya hadapi baik dalam tontonan maupun bacaan. Drama bergenre horor adalah yang paling pertama dan utama yang saya hindari. Namun ada kalanya saya tergoda untuk menonton drama seperti itu. Beberapa membuat saya takut di awal, namun akhirnya memberanikan diri karena penasaran. Contohnya Master Sun (2013). Saya pertama menonton drama ini pada awal rilisnya, yaitu tahun 2013. Teman saya yang sudah mulai menonton merekomendasikannya kepada saya. Katanya dramanya bagus. Namun di episode pertama saya sudah disuguhi hantu-hantu yang menyeramkan, sehingga mengurungkan niat untuk menonton. Sekitar tahun 2016 akhirnya saya mencoba menonton lagi drama ini. Drama ini menampilkan Gon...

Semua Unik, Semua Asyik

Wohooo!!! Akhirnya sampai juga di topik ke-15. Sudah setengah jalan dari total 30 topik yang akan dibahas. Apakah topik ke-15 itu? Penasaran? Jawabannya adalah "Kamu tim Drama Ongoing atau Drama Completed ?". Sebetulnya jawabannya mudah saja kan. Tinggal pilih salah satu atau keduanya. Tapi karena ada batasan minimal menulis 300 kata, izinkan saya berbasa-basi dulu sebelum sampai pada kesimpulan. 😁 Dulu, sebelum era  internet merajalela, sudah bisa dipastikan saya selalu menonton drama secara ongoing di televisi. Memang menonton seperti ini membuat penasaran, namun saya juga jadi lebih disiplin dengan waktu. Drama tersebut pasti tayang di hari dan jam yang sama. Ada yang tayang setiap hari, ada yang seminggu sekali, dan lain sebagianya. Tergantung kebijakan masing-masing stasiun televisi. Dari sinilah saya belajar mengelola waktu, agar saat drama tersebut tayang, saya bisa menonton dengan bebas tanpa gangguan tugas-tugas yang lainnya, seperti PR atau pekerjaan rumah. Ibu s...

Dunia Kita Tidak Jauh Berbeda Dengan Dunia Komik

Topik 18 dari tantangan wag Drakor dan Literasi awal minggu ini adalah " Scene Drakor yang Bikin Dejavu (Serasa Pengalaman Sendiri)". Awalnya bingung adegan apa yang mirip pengalaman saya sendiri, namun dari drama Extraordinary You (2019), yang baru saya tamatkan kemarin, saya menemukan banyak sekali adegan yang membuat saya dejavu . Baca juga : Review Drama Korea Extraordinary You Garis besar cerita yang diangkat dalam drama Extraordinary You ini membuat saya teringat hidup saya sendiri, juga manusia-manusia lain di dunia ini. Mengikuti setiap episodenya membuat saya berpikir hidup kita laksana dunia dalam komik. Penulis yang disebut-sebut dalam drama ini seperti gambaran tentang Sang "Penulis" hidup, yaitu Tuhan. Sedangkan manusia adalah tokoh-tokoh yang diciptakan oleh-Nya. Hal-hal yang terjadi di dunia ini berjalan seperti apa yang Dia kehendaki. Bahkan katanya, garis hidup kita sudah ditentukan bahkan sebelum kita lahir ke dunia ini. Mirip dengan apa yang di...