Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Juni, 2020

Bahasa itu Bisa karena Terbiasa

Halo drakorian! Masih sibuk nonton drama kah? Saya sudah mulai jarang dan sedang dalam fase rindu-rindunya nih. Apalagi list drama keren yang baru tayang dan akan tayang tahun ini semakin banyak. Siap-siap maraton lagi setelah ini. Sebelum maraton drakor lagi saya mau menulis tentang topik ke-10 tantangan WAG Drakor dan literasi dulu. Tidak terasa sudah sampai topik ke-10, ya. Topik ini adalah yang terakhir di bulan Juni. Lalu apa akan membahas apa kali ini? Saya akan membahas "Belajar Hangeul, yay or nay?" Sejujurnya topik yang satu ini membuat saya bingung harus menulis apa karena saya tidak banyak tahu mengenai hangeul atau tulisan Korea. Jadi saya langsung menjawab pertanyaannya saja, ya. Jadi teman-teman tidak akan mendapatkan informasi apa-apa mengenai hangeul dalam tulisan saya. Tulisan ini hanya akan berisi curahan hati 😁 Sejujurnya saya bukan orang yang senang belajar bahasa. Sama seperti pelajaran sejarah yang butuh banyak menghafal, bahasa pun terasa seperti itu

Mirip dengan Bahasa Indonesia, 5 Kata Ini Sering Ada di Drama Korea

Kembali pada topik Korea! Topik yang akan kita bahas dalam tulisan ini adalah " Kosa Kata Korea yang Terbawa Dalam Kegiatan Sehari-Hari ". Awal saya bersinggungan dengan bahasa Korea adalah saat menonton drama bajakan yang saya terima dari teman-teman saya. Kala itu menonton drama korea tidak semudah sekarang yang tinggal download atau streaming melalui aplikasi. Dulu, pertama kali menonton drama berbahasa Korea, rasanya sungguh aneh. Mungkin karena saya sudah terbiasa dengan versi dubbing bahasa Indonesia. Namun dengan bertambahnya jam terbang, saya malah merasa nyaman dengan bahasa Korea tersebut. Jika menonton dalam bahasa lain, termasuk bahasa Indonesia, rasanya kurang nyaman. Salah satu hal positif yang kita dapat dari menonton drama berbahasa Korea adalah bisa sekaligus belajar tentang bahasanya (Selain kita juga bisa tahu suara asli aktor dan aktrisnya). Meskipun belum banyak kosakata yang saya kuasai, namun beberapa sering terbawa dalam kehidupan sehari-hari. Terutam

Penikmat Drama Korea, Bukan Makanan Korea

Seperti yang sudah saya tulis sebelumnya, menonton drama korea itu bisa menambah pengetahuan kita. Salah satunya adalah tentang makanan yang ada di Korea Selatan. Tak bisa dipungkiri, semenjak Hallyu Wave melanda Indonesia, tidak hanya tayangan dan musiknya yang menjadi terkenal, makanan-makanannya pun mulai menjadi primadona. Restoran, gerobak, hingga penjual online pun mulai menjajakan masakan yang awalnya hanya kita lihat di drama korea itu. Lalu apakah saya pernah mencobanya? Kali ini di topik ke-8 saya akan membahas tentang "Makanan Korea yang Sudah Dicoba atau Menjadi Favorit". Membahas tentang makanan Korea, saya jadi ingat buka puasa bersama teman-teman kuliah tahun 2014 yang lalu. Hari itu kami memutuskan masak sendiri makanan untuk berbuka. Jadi kami berkumpul dulu dari siang, lalu belanja bersama dan lanjut masak bersama. Tema masakan yang kami pilih hari itu adalah masakan Asia Timur. Ada kimbab, bulgogi, dan kimchi yang berasal dari Korea, juga okonomiyaki yang b

Efek Samping Menonton Drama Korea

Halo semua! Kembali lagi kita membahas tentang drama korea. Kali ini topik ke-7 adalah tentang manfaat atau efek menonton drama korea. Jadi, setelah dua dekade menjadi penikmat drama korea adakah manfaat dan efek menonton drama yang selama ini saya rasakan? Tentu ada pastinya ya. Segala sesuatu yang kita lakukan dalam hidup pasti ada efeknya. Entah efek positif maupun efek negatif. Mari kita bahas satu persatu. Mendapatkan Hiburan Alasan pertama dan utama menonton selama ini adalah mencari hiburan. Baik itu drama korea ataupun tontonan lainnya. Saat sedang senggang, selain membaca, menonton adalah salah satu hal yang bisa menjadi pengobat lelah dan kebosanan. Terutama dulu saat belum berkeluarga. Kalau sekarang, saya lebih banyak memilih tidur daripada menonton. Tempat Lari dari Kenyataan Selain mencari hiburan, salah satu tujuan lain dari menonton adalah lari dari kenyataan. Terutama jika sedang dirundung masalah. Biasanya saya akan menenggelamkan diri seharian dalam dunia yang ada di

Jenis Drama Korea yang Bikin "Ilfil"

Awal minggu ini masuk ke topik ke-6 tantangan WAG Drakor dan Literasi, yaitu "Drama korea yang enggan ditonton". Seperti yang sudah pernah saya tulis di postingan sebelumnya, saya senang menonton tayangan bergenre apapun, kecuali horor, sadis dan mengandung banyak darah. Ketiga hal itu yang paling tidak bisa saya hadapi baik dalam tontonan maupun bacaan. Drama bergenre horor adalah yang paling pertama dan utama yang saya hindari. Namun ada kalanya saya tergoda untuk menonton drama seperti itu. Beberapa membuat saya takut di awal, namun akhirnya memberanikan diri karena penasaran. Contohnya Master Sun (2013). Saya pertama menonton drama ini pada awal rilisnya, yaitu tahun 2013. Teman saya yang sudah mulai menonton merekomendasikannya kepada saya. Katanya dramanya bagus. Namun di episode pertama saya sudah disuguhi hantu-hantu yang menyeramkan, sehingga mengurungkan niat untuk menonton. Sekitar tahun 2016 akhirnya saya mencoba menonton lagi drama ini. Drama ini menampilkan Gon

2 Dekade Menjadi Penikmat Drama Korea

Topik ke-5 kali ini membahas tentang Drama Korea yang Sudah Ditonton. Ketika membaca topik ini, entah kenapa teringat bahwa tahun 2015 yang lalu, ketika masih hamil dan banyak waktu luang, saya pernah membuat daftar drama korea yang sudah saya tonton dari awal hingga saat itu. Daftar itu saya tuliskan dalam format excel. Ternyata cukup banyak juga drama yang sudah saya tonton. Nah, seminggu ini saya coba mencari daftar tersebut namun tidak bisa menemukannya karena laptop lama rusak dan semua file dipindahkan ke hard disk eksternal. Mumpung ada tantangan ini, saya ingin mendaftar ulang semua drama yang pernah saya tonton berdasarkan tahun tayangnya di Korea. Seberapa banyak kah drama yang sudah saya tonton selama dua dekade ini? *** 2000 Tamat : Autumn in My Heart, All About Eve. 2001 Tamat : Hotelier 2002 Tamat : Winter Sonata, Friends 2003 Tamat : Jewel in the Palace, Stairway to Heaven, Summer Scent 2004 Tamat :  Full House, Lovers in Paris, Memories of Bali, Sorry I Love You 2005 Ta

Drakor Fantasi Selalu di Hati

Memasuki topik ke-4 tantangan WAG Drama dan Literasi. Kali ini saya akan membahas tentang genre drama favorit. Jika membahas tentang genre, seperti yang telah saya bahas di tulisan sebelumnya, saya menyukai genre apa saja asalkan bukan horror, sadis dan berdarah-darah. Akan tetapi jika diminta menyebutkan satu yang paling menjadi favorit, jawaban saya sudah pasti genre fantasi. Baik untuk bacaan maupun tontonan. Kenapa fantasi? Entahlah. Mungkin karena saya senang berkhayal 😁 Genre fantasi seringkali menampilkan hal-hal yang tidak biasa, melebih-lebihkan bahkan tidak realistis. Seperti kekuatan supranatural, time traveller , kehidupan luar angkasa dan lain sebagainya. Meski begitu genre ini tak jarang berhasil mendapatkan rating yang tinggi dan digemari oleh para penonton. Genre ini biasa digabung dengan genre lainnya, sehingga tidak sedikit drama korea yang mengusung genre fantasi ini. Genre fantasi dalam drama korea mungkin terbanyak kedua setelah romance (Mungkin ya, karena saking