Langsung ke konten utama

Dunia Kita Tidak Jauh Berbeda Dengan Dunia Komik

Topik 18 dari tantangan wag Drakor dan Literasi awal minggu ini adalah "Scene Drakor yang Bikin Dejavu (Serasa Pengalaman Sendiri)". Awalnya bingung adegan apa yang mirip pengalaman saya sendiri, namun dari drama Extraordinary You (2019), yang baru saya tamatkan kemarin, saya menemukan banyak sekali adegan yang membuat saya dejavu.


Baca juga : Review Drama Korea Extraordinary You


Garis besar cerita yang diangkat dalam drama Extraordinary You ini membuat saya teringat hidup saya sendiri, juga manusia-manusia lain di dunia ini. Mengikuti setiap episodenya membuat saya berpikir hidup kita laksana dunia dalam komik. Penulis yang disebut-sebut dalam drama ini seperti gambaran tentang Sang "Penulis" hidup, yaitu Tuhan. Sedangkan manusia adalah tokoh-tokoh yang diciptakan oleh-Nya. Hal-hal yang terjadi di dunia ini berjalan seperti apa yang Dia kehendaki. Bahkan katanya, garis hidup kita sudah ditentukan bahkan sebelum kita lahir ke dunia ini. Mirip dengan apa yang diceritakan dalam drama tersebut, bahwa kehidupan setiap tokohnya sudah diatur oleh sang penulis.


Manusia yang tidak mengenal Tuhan, tidak akan berpikir seperti ini tentu saja. Mereka seperti tokoh dalam komik yang belum sadar bahwa mereka adalah ciptaan yang garis hidupnya sudah ditentukan. Mereka menjalani hidupnya seperti apa adanya. Namun, bagi manusia yang telah mengenal Tuhan, bisa dianalogikan sebagai tokoh yang telah mendapat "awareness" atau kesadaran. Sadar bahwa hidupnya dibawah kendali. Namun jika berusaha keras, nasibnya akan bisa berubah, seperti apa yang dilakukan Haru dan Dan Oh. Mereka berdua berusaha keras untuk merubah takdir mereka.


Namun kesadaran itu tidak selalu berarti baik. Banyak juga manusia yang menyalahkan Tuhan atas nasibnya, seperti yang sering dilakukan Dan Oh. Dia sering mengeluhkan "takdir" yang digariskan sang penulis komik kepadanya, sampai akhirnya dia sadar, jika dia berusaha keras, "takdir"nya akan berubah. Tak jarang juga manusia menangis memohon kepada Tuhan untuk memperbaiki takdirnya, seperti Dan Oh yang menangis di jembatan menuju rumahnya, dan memohon kepada sang penulis agar dia tetap bisa hidup.


Memasuki episode akhir, beberapa setting lokasi mulai hilang, dan beberapa tokoh, termasuk Haru, juga lenyap dari komik itu. Diceritakan bahwa memang semudah itu bagi sang penulis menghapus tokoh, tempat dan apapun yang sudah tidak "penting" lagi dari dunia tersebut, bahkan nantinya semua tokoh dan dunia komik itu juga akan lenyap. Lagi-lagi hal ini mengingatkan akan kuasa Tuhan. Tuhan bisa mencabut nyawa manusia kapanpun waktunya tiba. Tuhan bisa melenyapkan apapun dalam sekejap mata, dan pada akhirnya Tuhan juga akan melenyapkan segalanya saat kiamat nanti.


Dalam drama tersebut juga diceritakan bahwa beberapa tokoh dalam komik "Secret", yang menjadi setting utama drama ini, juga menjadi tokoh dalam komik sebelumnya yang berjudul "Trumpet Creeper". Di akhir cerita pun tampaknya mereka sudah hidup dalam "dunia" lain lagi. Konsep ini membuat saya teringat akan konsep reinkarnasi. Dimana manusia yang telah meninggal akan terlahir kembali dan menjalani kehidupan yang berbeda dari yang sebelumnya.


Mungkin pemikiran saya sedikit melantur atau berlebihan. Namun begitulah yang saya rasakan setelah menonton keseluruhan drama tersebut. Adakah yang berpikiran sama seperti saya ketika menontonnya?

Komentar

  1. Drakor ini mirip W ya? Ada penulis yg berkuasa atas komiknya?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iyes. Cuma bedanya kl W ada tokoh dari dunia nyata. Kl ini semua tokohnya dalam komik

      Hapus
  2. Ku juga suka extraordinary you... Nonton ini tu keingetan qadha & qadar, ada daerah yg kita kuasai dan ada daerah yg menguasai kita. Kita bisa ubah daerah yg kita kuasai, dan kita harus sabar&pasrah atas apa yg menguasai kita.

    BalasHapus
  3. Roman2'y kok sedih gitu mba asri drama extraordinary you ini?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Mungkin bagi beberapa orang bisa jd sedih. Tp aku gak sedih sama sekali pas nonton 😅

      dan happy ending kok

      Hapus
  4. Aku pas ngeliat Dan Oh berusaha keras mengubah takdir itu agak-agak gimana aslinya. Ini orang kok kek menentang takdir gitu, wkkkk.. Tapi bagaimanapun, salah penulis sendiri sih. Bikin cerita yang ceritanya hampir mirip. Kan jadinya reinkarnasinya kurang ampuh buat menghapus ingatan.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Gemes ya sama Dan Oh. Aku pun begitu. Harus lebih kreatif jd penulis kl gt yak

      Hapus
  5. Aku mengalamai second lead syndrome nonton ini. Tapi pas nonton ini aku kepikiran jadinya, emang penulis itu kadang menggunakan kembali cerita yang pernah ditulis. Coba deh perhatikan drakor yang ditulis oleh penulis yang sama, ada pola yang sama yang dipakai. Makanya kadang setelah menonton lebih dari 1 drakor dari penulis yang sama, pemirsa mulai sok iye tebak-tebak endingnya bagaimana, hehehe. Tapi pelajarannya dari extraordinary you, takdir tetap tidak bisa diubah, kecuali ganti cerita, heheehehe. Mungkin di kehidupan/cerita berikutnnya baru takdirnya berubah, alias happy ending yang dipaksakan.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hihihi sama. Aku juga merasakan second lead syndrome. Dan agak janggal sama endingnya juga

      Hapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tantangan Zona 7 Bunda Sayang (Hari 2)

Hari ke-2 ini kelompok kami sudah semakin matang diskusinya. Kami sudah menentukan judul apa yang akan diangkat, yaitu "Pendidikan Seksualitas pada Anak Usia Dini: Aku, Keluarga dan Sekitar".  Ada 4 materi yang akan kami bahas, antara lain: 1. Tahu Keluarga dan Sekitar 2. Saling Menyayangi 3. Tidur Terpisah dengan Orang Tua atau Saudara 4. Waspada Terhadap Orang di Sekitar Alur kerja juga disusun untuk memudahkan kerja tim. Beberapa teman sekelompok pun sudah ambil bagian dalam pembagian kerja. Mulai dari penanggung jawab, penulis materi, editor, penyusun naskah, desain cover dan isi, tim kreatif, dan lain sebagainya. Namun kali ini saya tidak mengambil peran dalam tugas kelompok. Dan hanya menjadi penggembira serta penyemangat. 😁

Kenapa Jatuh Cinta dengan Drama Korea?

Drama Lawas, Autumn in My Heart Drama Korea adalah salah satu jenis tontonan yang banyak disukai. Dari mulai remaja, ibu-ibu hingga bapak-bapak di luar sana senang menonton tayangan yang satu ini. Apalagi di masa pandemi seperti sekarang ini, dimana masyarakat dihimbau untuk di rumah saja jika tidak memiliki keperluan penting, semakin banyaklah penikmat drakor bertebaran.  Saya sendiri sudah belasan tahun menjadi penikmat drama Korea. Sejak Endless Love/Autumn in My Heart tayang di stasiun televisi Indonesia. Drama ini bercerita tentang anak yang tertukar (atau sengaja ditukar?), dimana akhirnya kembali ke orang tua masing-masing. Lalu setelah dewasa "mantan" kakak adik yang terpisah bertemu kembali dan saling jatuh cinta.  Cerita ini sukses membuat saya gagal move on hingga saat ini. Apalagi episode-episode awal yang menceritakan harmonisnya hubungan kakak beradik itu saat masih di bangku sekolah. Saya yang seorang anak sulung merasa begitu "iri". Seru membayangka

Setiap Lagu Menyimpan Cerita

Ketika berbicara tentang OST atau Original Soundtrack , ingatan saya selalu melayang pada hari-hari ketika saya masih duduk di bangku SMP. Pada suatu hari, di kelas kami diadakan semacam pentas seni. Para siswa diminta untuk tampil, baik secara individu maupun secara kelompok. Saya tidak terlalu ingat detailnya, namun ada satu hal yang saya ingat sampai sekarang. Seorang teman saya tampil membawakan melodi "Romance de Amor" dengan gitar akustiknya, dan sukses membuat para siswi yang hadir di sana "terpesona", bahkan beberapa siswi sampai berurai air mata. Melodi "Romance de Amor" ini memang sedang naik daun karena menjadi musik pengiring sebuah drama Korea yang booming saat itu, yaitu Endless Love atau Autumn in My Heart. "Sihir" melodi itu seperti semakin kuat karena dibawakan oleh salah satu siswa idola para wanita di sekolah saya. Ya, para gadis itu bercucuran air mata bukan hanya karena melodi yang menyayat hati, namun juga sosok penuh peson