Langsung ke konten utama

Song Joong Ki dan Running Man


Halo Juli!

Bulan baru semangat baru. Apalagi ditemani Song Joong Ki oppa. Pasti tambah semangat dong ya. Jadi kenapa ada foto Song Joong Ki di awal blog ini? Karena topik bahasan hari ini mengingatkanku padanya. Pada satu-satunya aktor Korea yang membuat hati saya "bergetar" hanya dengan melihat fotonya saja. Eh ada satu aktor lagi yang juga bikin "bergetar", namanya Choi Tae Joon, tapi tentu saja efeknya belum sedasyat Joong Ki oppa. Apakah ini bisa disebut bias? Tidak juga. Karena saya tidak memburu film-film dan dramanya, atau mengorek-orek tentang informasi pribadinya. Mungkin hanya sekedar ketertarikan fisik.


Jadi, kenapa tulisan saya malah melantur tidak tentu arah dan tujuan begini?


Baiklah kita kembali ke topik. Setelah menyelesaikan 10 topik dari WAG Drakor dan Literasi di bulan lalu, saatnya memulai bulan Juli dengan topik baru. Topik yang akan dibahas kali ini adalah "Acara variety show Korea yang sudah ditonton/ rekomendasi/favorit."


Sejujurnya saya tidak ingat pernah menonton variety show apa saja. Padahal sepertinya saat kuliah saya sering menontonnya. Saya banyak menghafal nama-nama boyband dan girlband Korea yang booming pada masa itu melalui variety show. Sebut saja Super Junior dan Girl Generation (SNSD) yang memiliki banyak member. Di sebuah variety show setiap member akan mendapat kesempatan berbicara atau tampil, lalu ada nama tertulis di bawah atau sekitarnya. Jadi, kalau sering menonton lama-lama pasti ingat satu persatu, yang awalnya semua wajahnya nampak sama, akan terlihat berbeda seiring dengan semakin mengenal karakter masing-masing member. Begitulah efek yang saya dapatkan dari menonton variety show di jaman kuliah. Selain mengenal lebih dekat para idol, aktor dan aktris, variety show rata-rata juga banyak menyimpan adegan-adegan lucu di dalamnya. Cocok sekali ditonton ketika stres akibat beban tugas sedang melanda.


Variety show yang saya ingat hanya Running Man. Saya pikir acara ini tayang saat saya masih kuliah, ternyata saya salah. Acara ini baru tayang pada bulan Juli 2010 yang mana saya sudah tidak berkuliah lagi, namun masih mengurus revisi skripsi dan persiapan wisuda. Jadi saya bingung kapan saya mengenal Running Man dan dari siapa. Apa dari teman-teman kuliah di tahun 2010 ini (2011 saya sudah pindah ke Bali)? Atau tahun 2012 dari adik saya yang mulai kuliah? Entahlah! Tidak penting juga diingat-ingat apalagi di bahas di sini ya. 😅


Bagi penikmat tayangan Korea, pasti tidak asing dengan variety/reality show yang berjudul Running Man ini, bahkan teman-teman saya di WAG pun banyak yang menulis tentang acara ini. Acara yang penuh game seru nan lucu, dan biasanya diakhiri dengan kejar-kejaran berebut name tag ini sudah membuat saya jatuh cinta sejak pertama kali menonton. Apalagi masa itu masih ada Song Joong Ki yang mencerahkan setiap episodenya. Ya benar! Di acara Running Man inilah saya pertama kali berkenalan dengan Song Jong Ki dan jatuh cinta pada pandangan pertama. Itulah kenapa ada foto Song Joong Ki dan sekilas ketertarikan saya padanya di awal tulisan tadi.


Saking serunya acara ini, Indonesia pernah membuat acara serupa dengan judul Mission X, tapi tentu saja tidak bisa menandingi keseruan dan kelucuan Running Man. Setiap personilnya memiliki karakter unik yang membuat saya terpesona. Selain Song Joong Ki, Kim Jong Kook adalah favorit saya. Ah! Jadi ingin menonton lagi rasanya. Rindu sekali akan kelucuan mereka.


Variety show Korea lainnya yang sering saya dengar tapi belum pernah saya tonton adalah The Return of Superman dan The King of Mask Singer. The Return of Superman saya tahu dari teman-teman yang saat itu tergila-gila dengan tiga balita kembar bernama Minguk, Manse dan Daehan, sedangkan The King of Mask Singer saya tahu dari kedua adik laki-laki saya yang kebetulan juga seorang K-Popers. Setiap saya pulang (Saat itu masih bekerja di Bali), adik-adik saya hampir setiap hari menonton tayangan tersebut, namun saya belum pernah benar-benar menontonnya. Malah yang pernah saya tonton adalah tayangan di salah satu televisi Indonesia dengan judul The Mask Singer Indonesia yang berkonsep mirip dengan variety show ini.


Begitulah variety show Korea menemani masa-masa single saya. Setelah menikah apalagi punya anak, saya sudah tidak pernah menonton variety show lagi.

Komentar

  1. Running Man ini juara ya, dari dulu tetap bertahan..
    Tapi aku blm pernah nonton, hehe

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tantangan Zona 7 Bunda Sayang (Hari 2)

Hari ke-2 ini kelompok kami sudah semakin matang diskusinya. Kami sudah menentukan judul apa yang akan diangkat, yaitu "Pendidikan Seksualitas pada Anak Usia Dini: Aku, Keluarga dan Sekitar".  Ada 4 materi yang akan kami bahas, antara lain: 1. Tahu Keluarga dan Sekitar 2. Saling Menyayangi 3. Tidur Terpisah dengan Orang Tua atau Saudara 4. Waspada Terhadap Orang di Sekitar Alur kerja juga disusun untuk memudahkan kerja tim. Beberapa teman sekelompok pun sudah ambil bagian dalam pembagian kerja. Mulai dari penanggung jawab, penulis materi, editor, penyusun naskah, desain cover dan isi, tim kreatif, dan lain sebagainya. Namun kali ini saya tidak mengambil peran dalam tugas kelompok. Dan hanya menjadi penggembira serta penyemangat. 😁

Kenapa Jatuh Cinta dengan Drama Korea?

Drama Lawas, Autumn in My Heart Drama Korea adalah salah satu jenis tontonan yang banyak disukai. Dari mulai remaja, ibu-ibu hingga bapak-bapak di luar sana senang menonton tayangan yang satu ini. Apalagi di masa pandemi seperti sekarang ini, dimana masyarakat dihimbau untuk di rumah saja jika tidak memiliki keperluan penting, semakin banyaklah penikmat drakor bertebaran.  Saya sendiri sudah belasan tahun menjadi penikmat drama Korea. Sejak Endless Love/Autumn in My Heart tayang di stasiun televisi Indonesia. Drama ini bercerita tentang anak yang tertukar (atau sengaja ditukar?), dimana akhirnya kembali ke orang tua masing-masing. Lalu setelah dewasa "mantan" kakak adik yang terpisah bertemu kembali dan saling jatuh cinta.  Cerita ini sukses membuat saya gagal move on hingga saat ini. Apalagi episode-episode awal yang menceritakan harmonisnya hubungan kakak beradik itu saat masih di bangku sekolah. Saya yang seorang anak sulung merasa begitu "iri". Seru membayangka

Setiap Lagu Menyimpan Cerita

Ketika berbicara tentang OST atau Original Soundtrack , ingatan saya selalu melayang pada hari-hari ketika saya masih duduk di bangku SMP. Pada suatu hari, di kelas kami diadakan semacam pentas seni. Para siswa diminta untuk tampil, baik secara individu maupun secara kelompok. Saya tidak terlalu ingat detailnya, namun ada satu hal yang saya ingat sampai sekarang. Seorang teman saya tampil membawakan melodi "Romance de Amor" dengan gitar akustiknya, dan sukses membuat para siswi yang hadir di sana "terpesona", bahkan beberapa siswi sampai berurai air mata. Melodi "Romance de Amor" ini memang sedang naik daun karena menjadi musik pengiring sebuah drama Korea yang booming saat itu, yaitu Endless Love atau Autumn in My Heart. "Sihir" melodi itu seperti semakin kuat karena dibawakan oleh salah satu siswa idola para wanita di sekolah saya. Ya, para gadis itu bercucuran air mata bukan hanya karena melodi yang menyayat hati, namun juga sosok penuh peson