Jika berbicara tentang drama asia, sebagian besar orang akan teringat pada drama Korea yang beberapa tahun terakhir sedang berjaya. Padahal sebelum drama Korea booming, drama Jepang dan Cina/Taiwan telah dikenal lebih dahulu, khususnya di Indonesia. Setelah ketiga negara itu, drama Thailand pun mulai dikenal oleh para pecinta drama.
Baca juga : Efek Samping Menonton Drama Korea
Hal unik dari negara-negara ini adalah sering mengadaptasi film atau drama dari manga, manhwa dan sejenisnya, lalu ketika salah satu negara sudah membuat adaptasinya dan sukses, negara lain akan me-remake-nya. Sebut saja drama Taiwan Meteor Garden (2001), yang diadaptasi dari manga Jepang berjudul Hana Yori Dango. Setelah Meteor Garden sukses, muncullah versi-versi dari negara lain seperti Hana Yori Dango (2005) di Jepang, Boys Over Flower (2009) di Korea, dan Meteor Shower (2009) di Cina. Indonesia pun juga mendaur ulang drama ini sebanyak dua kali dengan judul Siapa Takut Jatuh Cinta. Pertama di tahun 2002 dan yang kedua di tahun 2017.
Tidak semua drama yang di-remake berasal dari komik atau novel, banyak juga drama original yang sukses sehingga membuat negara lain tergoda untuk membuat drama sejenis. Salah satunya adalah dorama Jepang yang berjudul Proposal Daisakusen (2007). Dorama ini di-remake oleh Korea Selatan pada tahun 2012 dengan Judul Operation Proposal, juga oleh Cina 5 tahun kemudian dengan judul Operation Love (2017). Dari ketiga drama tersebut yang pernah saya tonton hanya versi Jepang dan Korea, dari keduanya saya lebih suka versi Jepang. Versi Korea saya tinggalkan setelah menonton beberapa episode awal. Entah kenapa. Memang bagi saya drama yang bagus itu biasanya versi awalnya yang paling berkesan. Namun setelah memutuskan menulis review ini, saya jadi berpikir untuk menonton ulang drama Korea Operation Proposal itu.
Kembali ke pembahasan tentang Proposal Daisakusen. Sudahkah teman-teman menontonnya? Jika belum, izinkan saya sedikit bercerita. Proposal Daisakusen dibintangi oleh Tomohisa Yamashita sebagai Ken Iwase serta Masami Nagasawa sebagai Yoshida Rei. Dorama yang bergenre komedi romantis fantasi ini terdiri dari 11 episode dan 1 episode spesial. Dorama Jepang memang terkenal dengan jumlah episodenya yang cukup singkat, bahkan lebih singkat dari drama korea yang rata-rata memiliki 16 episode.
Baca juga : Drakor Fantasi Selalu di Hati
Dorama ini bercerita tentang Ken Iwase, pemuda tampan yang tidak bisa mengungkapkan perasaan kepada Rei Yoshida, sahabatnya sejak kecil. Meskipun menyukai Rei dan mereka sering bersama sejak kecil, Ken tidak pernah sekali pun menyatakan cintanya. Sampai akhirnya Rei melangsungkan acara pernikahan dengan Tada Tetsuya, mantan guru mereka saat SMA.
Pada saat acara pernikahan diputarlah slide yang menampilkan foto kedua mempelai, mulai dari mereka kecil hingga pertemuan kedua mempelai yang berakhir dengan pernikahan. Ken menyadari bahwa pada foto-foto Rei banyak juga terdapat foto dirinya. Dia pun mengenang masa-masa indahnya bersama Rei dan menyesal karena tidak pernah mengungkapkan perasaannya. Ken berpikir seandainya saja dia bisa mengungkapkan perasaan di hatinya, mungkin dia yang akan bersanding dengan Rei hari itu.
Setelah memikirkan hal itu, tiba-tiba muncul seorang peri dihadapan Ken. Namun peri itu berbeda dengan peri dalam dongeng pada umumnya. Dia berwujud seorang laki-laki yang berpakaian ala pria Inggris. Sang peri berkata bahwa dia bisa mengabulkan permintaan Ken. Ken mendapatkan sebuah mantra untuk kembali ke masa lalu melalui slide-slide foto yang ditayangkan di acara pernikahan Rei, dimulai dari masa SMA hingga bangku kuliah. Ken diberi kesempatan untuk memperbaiki nasibnya dengan mengubah masa lalu. Dari situlah perjuangan Ken untuk mengungkapkan perasaannya kepada Rei dimulai. Penasaran bagamanai akhir cerita Ken dan Rei? Silahkan ditonton sendiri. 😁
Dorama ini sarat akan pelajaran kehidupan. Salah satunya yang membuat saya kagum adalah persahabatan antara Ken, Rei dan ketiga sahabat lainnya, Eri, Miko, dan Tsuru. Mereka bersahabat sejak SMA hingga dewasa. Saat kuliah, meski berbeda jurusan mereka tetap bersama, bahkan saat sudah bekerja pun mereka masih menyempatkan diri untuk berkumpul di tengah jadwal padat mereka.
Setiap perjalanan Ken kembali ke masa lalu pun selalu memberi pelajaran bagi saya. Pelajaran yang paling utama adalah untuk melakukan yang terbaik yang kita bisa setiap harinya, bahkan setiap detiknya. Jangan pernah menunda melakukakan hal-hal penting agar tidak menyesal di kemudian hari. Selain itu sayangi dan perlakukan dengan baik orang-orang disekitar kita, sebelum akhirnya mereka berlalu dan hilang dari kehidupan kita. Karena di kehidupan nyata, kita tidak mungkin mendapat kesempatan kedua untuk kembali ke masa lalu seperti yang dialami Ken.
#RumbelMenulisIPBatam #RulisKompakan
#KomunitasIPBatam
#WAGDrakordanLiterasi
Yamapiiii...
BalasHapusAku selalu suka aktingnya.
Padahal aktingnya mah plain yaah...tapi kok sangat membekas siih...
Aktingnya aktor Jepang itu rata2 begitu kan emang. Tapi ya aku suka pada jamannya hehehe
HapusKl drama ini aku suka ceritanya sih. Entah mengapa mengena rasanya
Enggak juga mbak. Aku tukang tidur soalnya. Jadi ya tetep aja tidur hahaha...
BalasHapusHanakimi itu kepanjangannya Hanazakari No Kimitachi e
Hanazakari aku juga masih ingat. tp lebih seneng Proposal Daisakusen ini
Ini dorama ya..
BalasHapusDorama remake yg baru selesai aku tonton Tokyo Love Story..
Tokyo Love Story aku taunya yg jamanku kecil dan gak inget apa ceritanya. Ada remakenya ya ternyata. Baru tau
HapusAku udah lama banget gak nonton dorama euy
BalasHapus