Langsung ke konten utama

Efek Samping Menonton Drama Korea

Halo semua!


Kembali lagi kita membahas tentang drama korea. Kali ini topik ke-7 adalah tentang manfaat atau efek menonton drama korea. Jadi, setelah dua dekade menjadi penikmat drama korea adakah manfaat dan efek menonton drama yang selama ini saya rasakan? Tentu ada pastinya ya. Segala sesuatu yang kita lakukan dalam hidup pasti ada efeknya. Entah efek positif maupun efek negatif. Mari kita bahas satu persatu.


Mendapatkan Hiburan

Alasan pertama dan utama menonton selama ini adalah mencari hiburan. Baik itu drama korea ataupun tontonan lainnya. Saat sedang senggang, selain membaca, menonton adalah salah satu hal yang bisa menjadi pengobat lelah dan kebosanan. Terutama dulu saat belum berkeluarga. Kalau sekarang, saya lebih banyak memilih tidur daripada menonton.


Tempat Lari dari Kenyataan

Selain mencari hiburan, salah satu tujuan lain dari menonton adalah lari dari kenyataan. Terutama jika sedang dirundung masalah. Biasanya saya akan menenggelamkan diri seharian dalam dunia yang ada di dalam drama. Semakin berat masalah, semakin lama saya menonton. Karena dunia dalam drama bisa membawa saya terbang sejenak dari kenyataan hidup yang ada. Mungkin karena itu saya lebih menyukai genre fantasi. Karena genre ini lebih bisa membuat saya pergi jauh dari dunia nyata. 


Menambah Pengetahuan

Tak bisa dipungkiri setiap apa yang kita tonton pasti membawa wawasan baru bagi diri kita. Khusus untuk drama korea, tentu saja kita banyak mendapat informasi baru tentang kehidupan di Korea Selatan. Mulai dari makanan, kebudayaan, wisata, tata kota, arsitektur, transportasi, bahasa, teknologi, fashion dan lain sebagainya. Banyak sekali pengetahuan baru yang saya dapatkan lewat drama korea.


Apalagi banyak drakor yang fokus pada salah satu profesi, seperti dokter, wartawan, jaksa, polisi, artis dan lain-lain, sehingga kita bisa terbayang bagaimana kehidupan orang-orang yang berprofesi demikian tanpa perlu terjun langsung ke lapangan. Walaupun mungkin dalam drama tidak sepenuhnya benar, tapi paling tidak kita memiliki gambaran.


Mendapatkan Pelajaran Hidup

Dulu sekali saat masih berusia 20an, setiap selesai menonton drama korea selalu terbayang betapa romantisnya para tokoh pria dalam drama korea itu. Jadilah saya sering memimpikan perjalanan cinta yang seperti dalam drama, yang saya lihat hanya keromantisannya. Itu saja. Padahal setelah diamati kembali, kisah cinta dalam drama korea pun penuh lika-liku yang bahkan seringkali tidak sederhana. Hanya saja tingkat ketergila-gilaan para pria dalam drama korea digambarkan dengan sedikit berlebihan, yang rasanya tidak akan pernah ditemukan di dunia nyata.


Dari sana, banyak pelajaran hidup yang bisa dipetik dalam setiap drama yang saya tonton. Pelajaran terpenting yang saya dapatkan adalah "Tidak ada seorangpun yang jalan hidupnya mulus". Coba tengok lagi setiap drama korea yang pernah kalian tonton, adakah yang hidupnya tidak bermasalah? Tentu tidak ada. Masalah atau konflik itulah yang membuat sebuah drama menjadi menarik. Jadi secara tidak langsung drama korea itu mendewasakan saya. Pikiran saya jadi terbuka, bahwa hidup ini menarik karena adanya masalah-masalah tersebut, sehingga saya tak lagi menjadikan masalah sebagai beban berat.


Selain itu, pelajaran hidup yang saya pelajari adalah "Tidak ada akhir bahagia atau akhir sedih dalam kehidupan". Bahagia atau sedih itu tergantung pada periode mana kita memotong kisah hidup kita. Malah jika boleh disederhanakan, setiap kehidupan pasti berakhir dengan sedih karena kematian itu pasti. Tapi ini kembali pada sudut pandang masing-masing orang terhadap kematian. Tidak selamanya kematian itu dipandang sebagai sesuatu yang menyedihkan.


Ingin Pergi ke Korea

Entah ini efek positif atau negatif. Tapi semua drama korea yang saya tonton seolah-olah merayu saya untuk datang ke sana. Tahun 2013 saya pernah berencana untuk pergi kesana bersama seorang teman kerja, namun karena sesuatu dan lain hal yg terjadi saat itu, akhirnya saya tidak jadi berangkat. Pergilah teman saya bersama teman-teman yang lain. Sedih sih, tapi saya harus menerima kenyataan pahit itu (Lebay ah!). Semoga suatu hari ada kesempatan berkunjung ke sana.


Kecanduan

Banyak orang bercerita bahwa drama korea bisa membuat lupa waktu bahkan kecanduan. Beruntunglah saya tidak pernah berada pada tahap ini. Meskipun pernah terkadang saya lupa bergadang saat tontonan terlalu seru untuk ditinggalkan, biasanya saat terbangun dini hari dan tidak bisa tidur lagi, namun hal ini sangat jarang terjadi karena saya tahu konsekuensinya. Bahkan jika saya menenggelamkan diri seharian dalam dunia drama, keputusan itu saya ambil secara sadar. Biasanya hal itu terjadi di hari libur, saat mood saya tidak bagus sehingga enggan keluar, jadi memutuskan seharian mengurung diri di kamar kos bertemankan drama korea. Tentu saja sekarang sudah tidak mungkin lagi tenggelam dalam tontonan sepanjang hari.


Saya menonton dengan kesadaran penuh akan tugas dan tanggung jawab lainnya. Menonton hanya di saat senggang atau saat saya butuh hiburan. Bukan sebuah keharusan. Hiburan saya tidak hanya menonton drama korea, membaca, menulis dan menonton tayangan lain pun sudah merupakan sebuah hiburan. Jadi dosis saya selama ini masih saya anggap normal. Karena itu saya lebih menyebut diri saya sebagai penikmat drama korea daripada penggemar.


Sekian dari saya. Semoga berkenan 😁

Komentar

  1. Hehe, benar mbak, jadi pengen ke korea.

    BalasHapus
  2. Alasan kita suka nonton drama fantasi juga 11 12. Cari experience yg jauh dr dunia nyata. Hahaha

    BalasHapus
  3. Yess...
    Aku pun menonton dengan kesadaran penuh bahwa tanggung jawabku sebagai Ibu dan istri. Jadi penuhi hak-hak suami dan anak-anak terlebih dahulu, baru bisa leha-leha.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Betuuull.. Kl kewajiban sudah terpenuhi, pak suami tinggal penuhi hak-hak istri, termasuk hak menonton drakor 😁

      Hapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tantangan Zona 7 Bunda Sayang (Hari 2)

Hari ke-2 ini kelompok kami sudah semakin matang diskusinya. Kami sudah menentukan judul apa yang akan diangkat, yaitu "Pendidikan Seksualitas pada Anak Usia Dini: Aku, Keluarga dan Sekitar".  Ada 4 materi yang akan kami bahas, antara lain: 1. Tahu Keluarga dan Sekitar 2. Saling Menyayangi 3. Tidur Terpisah dengan Orang Tua atau Saudara 4. Waspada Terhadap Orang di Sekitar Alur kerja juga disusun untuk memudahkan kerja tim. Beberapa teman sekelompok pun sudah ambil bagian dalam pembagian kerja. Mulai dari penanggung jawab, penulis materi, editor, penyusun naskah, desain cover dan isi, tim kreatif, dan lain sebagainya. Namun kali ini saya tidak mengambil peran dalam tugas kelompok. Dan hanya menjadi penggembira serta penyemangat. 😁

Kenapa Jatuh Cinta dengan Drama Korea?

Drama Lawas, Autumn in My Heart Drama Korea adalah salah satu jenis tontonan yang banyak disukai. Dari mulai remaja, ibu-ibu hingga bapak-bapak di luar sana senang menonton tayangan yang satu ini. Apalagi di masa pandemi seperti sekarang ini, dimana masyarakat dihimbau untuk di rumah saja jika tidak memiliki keperluan penting, semakin banyaklah penikmat drakor bertebaran.  Saya sendiri sudah belasan tahun menjadi penikmat drama Korea. Sejak Endless Love/Autumn in My Heart tayang di stasiun televisi Indonesia. Drama ini bercerita tentang anak yang tertukar (atau sengaja ditukar?), dimana akhirnya kembali ke orang tua masing-masing. Lalu setelah dewasa "mantan" kakak adik yang terpisah bertemu kembali dan saling jatuh cinta.  Cerita ini sukses membuat saya gagal move on hingga saat ini. Apalagi episode-episode awal yang menceritakan harmonisnya hubungan kakak beradik itu saat masih di bangku sekolah. Saya yang seorang anak sulung merasa begitu "iri". Seru membayangka

Setiap Lagu Menyimpan Cerita

Ketika berbicara tentang OST atau Original Soundtrack , ingatan saya selalu melayang pada hari-hari ketika saya masih duduk di bangku SMP. Pada suatu hari, di kelas kami diadakan semacam pentas seni. Para siswa diminta untuk tampil, baik secara individu maupun secara kelompok. Saya tidak terlalu ingat detailnya, namun ada satu hal yang saya ingat sampai sekarang. Seorang teman saya tampil membawakan melodi "Romance de Amor" dengan gitar akustiknya, dan sukses membuat para siswi yang hadir di sana "terpesona", bahkan beberapa siswi sampai berurai air mata. Melodi "Romance de Amor" ini memang sedang naik daun karena menjadi musik pengiring sebuah drama Korea yang booming saat itu, yaitu Endless Love atau Autumn in My Heart. "Sihir" melodi itu seperti semakin kuat karena dibawakan oleh salah satu siswa idola para wanita di sekolah saya. Ya, para gadis itu bercucuran air mata bukan hanya karena melodi yang menyayat hati, namun juga sosok penuh peson