Langsung ke konten utama

Apa Yang Akan Dilakukan Saat Pandemi Berlalu?

Harapan. Kata yang menyimpan semangat dan doa di dalamnya. Semangat akan kebaikan-kebaikan yang akan terjadi di dunia maupun di alam setelahnya. Semangat yang akan terus melambungkan asa agar jiwa tidak menyerah. Semangat yang akan membangkitkan kekuatan untuk terus berusaha.


Saat ini harapan terbesar saya adalah pandemi ini segera berlalu, agar kami semua bisa beraktivitas normal kembali. Bisa berkumpul dan bersilaturahmi dengan teman-teman lagi. Bisa mudik dan bertemu keluarga yang kami rindukan. Bisa jalan-jalan melepas kebosanan yang terpendam selama beberapa bulan terakhir ini. Ya, saya pun bosan di rumah saja. Saya hanya menahan diri dan menghibur diri dengan hal-hal lain yang bisa saya lakukan dari rumah saja. Ternyata masih ada banyak hal yang bisa saya lakukan meskipun saya di rumah saja. Ternyata di rumah saja tidak semengerikan itu.


Namun tetap saja saya ingin sekali semua kembali normal, bahkan saya sudah menyusun berbagai rencana kegiatan di otak saya. Rencana-rencana yang ingin diwujudkan ketika semua ini berakhir. Sebaiknya saya tulis disini saja rencana itu. Harapan yang dituliskan biasanya lebih mudah untuk diwujudkan. 😉


MUDIK


Agenda utama dan pertama yang akan saya lakukan ketika pandemi ini usai, atau minimal membaik di seluruh dunia. Meskipun belum kami rundingkan akan mudik ke Bandung atau ke Batu terlebih dahulu, yang penting mudik kemana pun itu.


BERKUMPUL BERSAMA TEMAN-TEMAN


Selain keluarga, yang membuat saya rindu adalah teman-teman. Di Batam biasanya saya biasa berkumpul dengan ibu-ibu dari IP Batam, juga istri-istri teman-teman suami di kantor. Biasanya kami berkumpul minimal satu bulan sekali. Sekarang sudah sekitar 4 bulan kami tidak berjumpa. Rindu sekali rasanya.


JALAN-JALAN DAN MAKAN-MAKAN DI LUAR RUMAH


Jalan-jalan ke taman, mall, pantai dan kantor suami adalah beberapa kegiatan yang biasa kami lakukan di akhir pekan sebelum pandemi ini datang. Sekarang kami tidak pernah melakukannya lagi. Kami masih memesan makanan dari luar rumah (walaupun di awal pademi saya sangat takut dan hampir tidak pernah membeli makanan dari luar), namun selalu memakannya di rumah. Kami rindu menikmati suasana di luar rumah, bahkan anak saya sudah beberapa kali meminta pergi ke kantor papanya. Entah kenapa senang sekali dia pergi kesana. Semoga semua segera kembali normal dan kami bisa bepergian tanpa rasa was-was berlebihan.


TRAVELLING


Seharusnya bulan April kemarin kami pergi ke Pulau Bintan dan menginap di salah satu hotel di Lagoi, namun perjalanan itu kami batalkan begitu ada instruksi untuk di rumah saja. Setelah pandemi berlalu, kami berjanji akan melanjutkan perjalanan yang tertunda itu. Mengunjungi Kabupaten Bintan dan pantai-pantai indah di sana. Satu lagi kota yang ingin saya kunjungi, yaitu Kota Padang. Semoga saya bisa mewujudkan impian untuk berjalan-jalan kesana juga.


Sekian harapan yang ingin saya wujudkan saat pandemi yang menyerang bumi ini telah berlalu. Semoga pandemi segera pergi. Semoga kita semua melewatinya dengan selamat. Aamiin.


#RumbelMenulisIPBatam #RulisKompakan

#KomunitasIPBatam


Komentar

  1. Those are basically what everybody missed now..hiks..
    Tempat pertama yg ingin sekali kukunjungi setelah pandemi adalah rumah ibuku. Duh, kangennya rek..

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Jenis Drama Korea yang Bikin "Ilfil"

Awal minggu ini masuk ke topik ke-6 tantangan WAG Drakor dan Literasi, yaitu "Drama korea yang enggan ditonton". Seperti yang sudah pernah saya tulis di postingan sebelumnya, saya senang menonton tayangan bergenre apapun, kecuali horor, sadis dan mengandung banyak darah. Ketiga hal itu yang paling tidak bisa saya hadapi baik dalam tontonan maupun bacaan. Drama bergenre horor adalah yang paling pertama dan utama yang saya hindari. Namun ada kalanya saya tergoda untuk menonton drama seperti itu. Beberapa membuat saya takut di awal, namun akhirnya memberanikan diri karena penasaran. Contohnya Master Sun (2013). Saya pertama menonton drama ini pada awal rilisnya, yaitu tahun 2013. Teman saya yang sudah mulai menonton merekomendasikannya kepada saya. Katanya dramanya bagus. Namun di episode pertama saya sudah disuguhi hantu-hantu yang menyeramkan, sehingga mengurungkan niat untuk menonton. Sekitar tahun 2016 akhirnya saya mencoba menonton lagi drama ini. Drama ini menampilkan Gon...

Memilih "Be with You" sebagai "Menu Berbuka"

Cover Film yang Bikin Jatuh Cinta Annyeong! Ini adalah blog baruku. Dibuat dalam rangka mengikuti tantangan menulis dengan judul "Challenge 30 Topik Seputar Koriya" yang diadakan WAG Drakor dan Literasi. WAG ini adalah "anak" dari Kelas Literasi Ibu Profesional (KLIP). Sebetulnya tidak ada hubungannya dengan KLIP sih. Hanya saja sekarang ini anggotanya kebanyakan (atau semua) berasal dari peserta KLIP yang suka dengan hal-hal berbau Korea. Mulai dari drama, film, K-Pop hingga kebudayaan. Kenapa blog baru? Karena blog lama sudah didedikasikan untuk tulisan yang berhubungan dengan travelling saja (Blog lama bisa dilihat disini ). Jadi merasa kurang "pas" jika diselingi tulisan tentang per-korea-an. Nantinya blog ini akan berisi bermacam tulisan. Apapun! Tulisan lama saya di blog terdahulu yang tidak ada kaitannya dengan travelling juga akan dipindahkan ke sini. Baiklah begitu saja pembukaannya. Lanjut ke inti tulisan dulu. 😁 Tulisan pertama di blog baru in...

Pertama dan Tak Terlupakan

Topik 16 kali ini mengangkat tema " Kisah Cinta Pertama/Teman Masa Kecil, Yay or Nay?" . Cinta pertama. Apa yang terbayang di benak kalian ketika mendengar kata cinta pertama? Lawan jenis yang pertama kali menarik hati? Pacar pertama? Atau sesosok manusia yang sampai sekarang masih kalian rindukan? Apapun itu, hanya hati kalian sendiri yang mampu menjawabnya karena memang cinta pertama tidak ada definisi pastinya. Tapi jika ada yang bertanya kepada saya siapa cinta pertama saya? Pasti saya tidak bisa menjawabnya karena tidak ada definisi secara jelas. Mungkin saya akan menjawab "ibu". 🤭 Banyak yang berkata bahwa "Cinta Pertama Sulit Dilupakan." Benarkah? Bisa jadi. Biasanya orang memang cenderung sulit melupakan pengalaman pertama mereka. Pengalaman pertama sebagian besar memang berkesan. Meskipun kesan yang ditimbulkan tidak selalu baik. Tidak hanya soal cinta, pengalaman pertama naik pesawat dan naik speed boat juga masih terkenang jelas dalam ingatan s...