Langsung ke konten utama

Dari Korea Belok ke Malang

Memasuki akhir minggu kedua di bulan Juli, topik tentang Korea beranjak ke urutan nomor 14, yaitu "Channel YouTube Korea yang direkomendasikan seputar kokoreaan". Topik ini sejujurnya membuat saya bingung harus menulis apa sampai telat mengumpulkannya. Seharusnya topik ini disetor tanggal 11 Juli 2020 yang lalu, namun saya baru menulisnya hari ini (13 Juli 2020).


Youtube? Saya jarang sekali menonton youtube kecuali perlu mencari sesuatu. Buat saya, youtube itu pusat informasi berbentuk video, bukan tempat mencari hiburan. Biasanya saya membuka youtube untuk mencari resep, trailer film atau drama, informasi mengenai sebuah tempat wisata dan kuliner, video tutorial, atau menjawab pertanyaan dari anak saya. Jadi saya membukanya hanya ketika perlu. Saya jarang sekali mengingat apa channelnya. Malah channel yang saya ingat adalah tempat anak saya menonton. 😁


Untuk channel youtube berbau korea ini hampir tidak pernah saya tonton. Mungkin pernah tapi saya lupa atau tidak sadar. Namun saat membaca tulisan teman-teman drakorian mengenai channel youtube ini, saya teringat bahwa pernah menonton salah satunya, yaitu Korea Reomit. Saya menonton salah satu video yang dibagikan oleh teman saya di sebuah wag. Video itu bercerita tentang perbedaan pendidikan di Korea dengan di Indonesia, judulnya "Untung dulu aku ke Indonesia.. Kalau enggak mungkin nasibku kayak gini.." (Judul ini baru saya cari ulang ketika menulis ini). Dari video tersebut saya jadi tahu bahwa ternyata si pemilik channel adalah seorang laki-laki berkebangsaan Korea yang besar di Indonesia, tepatnya di kota Malang.

Video Pertama yang Saya Tonton

Sebelum menulis ini, saya tergoda untuk "singgah" di channel youtubenya untuk menonton tayangan lainnya. Namun sebagai orang yang lahir dan besar di Malang, bukannya menonton video tentang Korea, saya malah menonton video-videonya yang berkisah tentang kota Malang. Rasanya seperti bernostalgia karena sekarang saya tinggal jauh dari Kota Malang dan tidak bisa pulang karena pandemi menyerang. Rindu sekali.


Bagi kalian yang ingin tahu hal-hal tentang Korea Selatan dari sudut pandang orang Korea yang besar di Indonesia, channel ini saya rekomendasikan untuk ditonton. Logatnya yang "medok" khas Jawa Timur membuat tayangannya lucu bagi saya. Apakah kalian pernah menonton channel ini? Bagaimana pendapat kalian?

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tantangan Zona 7 Bunda Sayang (Hari 2)

Hari ke-2 ini kelompok kami sudah semakin matang diskusinya. Kami sudah menentukan judul apa yang akan diangkat, yaitu "Pendidikan Seksualitas pada Anak Usia Dini: Aku, Keluarga dan Sekitar".  Ada 4 materi yang akan kami bahas, antara lain: 1. Tahu Keluarga dan Sekitar 2. Saling Menyayangi 3. Tidur Terpisah dengan Orang Tua atau Saudara 4. Waspada Terhadap Orang di Sekitar Alur kerja juga disusun untuk memudahkan kerja tim. Beberapa teman sekelompok pun sudah ambil bagian dalam pembagian kerja. Mulai dari penanggung jawab, penulis materi, editor, penyusun naskah, desain cover dan isi, tim kreatif, dan lain sebagainya. Namun kali ini saya tidak mengambil peran dalam tugas kelompok. Dan hanya menjadi penggembira serta penyemangat. 😁

Kenapa Jatuh Cinta dengan Drama Korea?

Drama Lawas, Autumn in My Heart Drama Korea adalah salah satu jenis tontonan yang banyak disukai. Dari mulai remaja, ibu-ibu hingga bapak-bapak di luar sana senang menonton tayangan yang satu ini. Apalagi di masa pandemi seperti sekarang ini, dimana masyarakat dihimbau untuk di rumah saja jika tidak memiliki keperluan penting, semakin banyaklah penikmat drakor bertebaran.  Saya sendiri sudah belasan tahun menjadi penikmat drama Korea. Sejak Endless Love/Autumn in My Heart tayang di stasiun televisi Indonesia. Drama ini bercerita tentang anak yang tertukar (atau sengaja ditukar?), dimana akhirnya kembali ke orang tua masing-masing. Lalu setelah dewasa "mantan" kakak adik yang terpisah bertemu kembali dan saling jatuh cinta.  Cerita ini sukses membuat saya gagal move on hingga saat ini. Apalagi episode-episode awal yang menceritakan harmonisnya hubungan kakak beradik itu saat masih di bangku sekolah. Saya yang seorang anak sulung merasa begitu "iri". Seru membayangka

Setiap Lagu Menyimpan Cerita

Ketika berbicara tentang OST atau Original Soundtrack , ingatan saya selalu melayang pada hari-hari ketika saya masih duduk di bangku SMP. Pada suatu hari, di kelas kami diadakan semacam pentas seni. Para siswa diminta untuk tampil, baik secara individu maupun secara kelompok. Saya tidak terlalu ingat detailnya, namun ada satu hal yang saya ingat sampai sekarang. Seorang teman saya tampil membawakan melodi "Romance de Amor" dengan gitar akustiknya, dan sukses membuat para siswi yang hadir di sana "terpesona", bahkan beberapa siswi sampai berurai air mata. Melodi "Romance de Amor" ini memang sedang naik daun karena menjadi musik pengiring sebuah drama Korea yang booming saat itu, yaitu Endless Love atau Autumn in My Heart. "Sihir" melodi itu seperti semakin kuat karena dibawakan oleh salah satu siswa idola para wanita di sekolah saya. Ya, para gadis itu bercucuran air mata bukan hanya karena melodi yang menyayat hati, namun juga sosok penuh peson