Langsung ke konten utama

Pertama dan Tak Terlupakan

Topik 16 kali ini mengangkat tema "Kisah Cinta Pertama/Teman Masa Kecil, Yay or Nay?". Cinta pertama. Apa yang terbayang di benak kalian ketika mendengar kata cinta pertama? Lawan jenis yang pertama kali menarik hati? Pacar pertama? Atau sesosok manusia yang sampai sekarang masih kalian rindukan? Apapun itu, hanya hati kalian sendiri yang mampu menjawabnya karena memang cinta pertama tidak ada definisi pastinya. Tapi jika ada yang bertanya kepada saya siapa cinta pertama saya? Pasti saya tidak bisa menjawabnya karena tidak ada definisi secara jelas. Mungkin saya akan menjawab "ibu". 🤭


Banyak yang berkata bahwa "Cinta Pertama Sulit Dilupakan." Benarkah? Bisa jadi. Biasanya orang memang cenderung sulit melupakan pengalaman pertama mereka. Pengalaman pertama sebagian besar memang berkesan. Meskipun kesan yang ditimbulkan tidak selalu baik. Tidak hanya soal cinta, pengalaman pertama naik pesawat dan naik speed boat juga masih terkenang jelas dalam ingatan saya.


Drama korea pun banyak yang mengangkat tema tentang cinta pertama ini. Sering sekali kita temukan cerita dimana tokoh utamanya ternyata sudah pernah bertemu dan memiliki ketertarikan saat kecil, seperti yang terjadi dalam drama What's Wrong With Secretary Kim (2018) atau Angel's Last Mission: Love (2019).  Ada pula yang memang menceritakan pengalaman mereka bertemu dan menjalin hubungan dengan cinta pertamanya seperti di Gangnam Beauty (2018) atau Extraordinary You (2019). Bahkan banyak juga yang berkisah tentang persahabatan yang berubah menjadi cinta seperti dalam drama Reply 1997 (2012) atau Pinocchio (2014).


Cerita tentang cinta pertama, entah dari teman masa kecil atau pacar pertama di masa sekolah memang menarik untuk diceritakan. Iya kan? Coba siapa yang masa sekolahnya tidak diwarnai percikan-percikan cinta? Saya yakin tidak ada, dan saya selalu merasa bersemangat ketika diminta menceritakannya. Meskipun pengalaman tersebut bukan pengalaman yang indah. Cinta bertepuk sebelah tangan misalnya. Saat menjalaninya sudah pasti saya banyak berlinang air mata, namun saat mengingatnya kembali di saat sekarang ini, tetap saja saya merasa itu lucu dan menggemaskan. Lain saya lain orang lain. Mungkin ada juga yang sampai sekarang masih merasa sakit dan sedih ketika mengingat cinta pertamanya. Bisa saja. Karena tidak semua orang mampu melupakan dan berdamai dengan kenangan-kenangan yang menyakitkan dalam hidupnya.


Coba tambahkan lagi drama apa yang mengangkat tema tentang teman masa kecil maupun cinta pertama yang berkesan buat kalian. Siapa tahu saya belum menontonnya dan bisa jadi rekomendasi. 😉

Komentar

  1. Reply teh Series semua kisah cinta pertama, rasanya...
    Tapi suka banget siih...cinta pertama yang beneran jadi pasangan ini kebayang gak siih..bahagianya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Aku baru nonton yang 1997 soalnya. Yang lain belum nonton. Iya seru dan seneng banget pastinya kl cinta pertama sampe berakhir di pelaminan ya

      Hapus
  2. Aku yg oernah nonton cuma. Gangnam dan sekretaris kim..
    Hmm cinta pertama emang gt yaa

    BalasHapus
    Balasan
    1. Replay 1997 mayan bagus kl nyari tema sahabat jadi cinta 😊

      Hapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tantangan Zona 7 Bunda Sayang (Hari 2)

Hari ke-2 ini kelompok kami sudah semakin matang diskusinya. Kami sudah menentukan judul apa yang akan diangkat, yaitu "Pendidikan Seksualitas pada Anak Usia Dini: Aku, Keluarga dan Sekitar".  Ada 4 materi yang akan kami bahas, antara lain: 1. Tahu Keluarga dan Sekitar 2. Saling Menyayangi 3. Tidur Terpisah dengan Orang Tua atau Saudara 4. Waspada Terhadap Orang di Sekitar Alur kerja juga disusun untuk memudahkan kerja tim. Beberapa teman sekelompok pun sudah ambil bagian dalam pembagian kerja. Mulai dari penanggung jawab, penulis materi, editor, penyusun naskah, desain cover dan isi, tim kreatif, dan lain sebagainya. Namun kali ini saya tidak mengambil peran dalam tugas kelompok. Dan hanya menjadi penggembira serta penyemangat. 😁

Kenapa Jatuh Cinta dengan Drama Korea?

Drama Lawas, Autumn in My Heart Drama Korea adalah salah satu jenis tontonan yang banyak disukai. Dari mulai remaja, ibu-ibu hingga bapak-bapak di luar sana senang menonton tayangan yang satu ini. Apalagi di masa pandemi seperti sekarang ini, dimana masyarakat dihimbau untuk di rumah saja jika tidak memiliki keperluan penting, semakin banyaklah penikmat drakor bertebaran.  Saya sendiri sudah belasan tahun menjadi penikmat drama Korea. Sejak Endless Love/Autumn in My Heart tayang di stasiun televisi Indonesia. Drama ini bercerita tentang anak yang tertukar (atau sengaja ditukar?), dimana akhirnya kembali ke orang tua masing-masing. Lalu setelah dewasa "mantan" kakak adik yang terpisah bertemu kembali dan saling jatuh cinta.  Cerita ini sukses membuat saya gagal move on hingga saat ini. Apalagi episode-episode awal yang menceritakan harmonisnya hubungan kakak beradik itu saat masih di bangku sekolah. Saya yang seorang anak sulung merasa begitu "iri". Seru membayangka

Setiap Lagu Menyimpan Cerita

Ketika berbicara tentang OST atau Original Soundtrack , ingatan saya selalu melayang pada hari-hari ketika saya masih duduk di bangku SMP. Pada suatu hari, di kelas kami diadakan semacam pentas seni. Para siswa diminta untuk tampil, baik secara individu maupun secara kelompok. Saya tidak terlalu ingat detailnya, namun ada satu hal yang saya ingat sampai sekarang. Seorang teman saya tampil membawakan melodi "Romance de Amor" dengan gitar akustiknya, dan sukses membuat para siswi yang hadir di sana "terpesona", bahkan beberapa siswi sampai berurai air mata. Melodi "Romance de Amor" ini memang sedang naik daun karena menjadi musik pengiring sebuah drama Korea yang booming saat itu, yaitu Endless Love atau Autumn in My Heart. "Sihir" melodi itu seperti semakin kuat karena dibawakan oleh salah satu siswa idola para wanita di sekolah saya. Ya, para gadis itu bercucuran air mata bukan hanya karena melodi yang menyayat hati, namun juga sosok penuh peson