Langsung ke konten utama

Pantulan Warna Zona 1 Bunda Sayang

Pada Zona 1 Kelas Bunda Sayang, kami belajar tentang bagaimana berkomunikasi produktif baik kepada diri sendiri, pasangan maupun anak. Para peserta diminta membuat laporan tentang temuan komunikasi produktif itu selama 15 hari berturut-turut. Beruntunglah saya bisa mengerjakan laporan tersebut selama 15 penuh tanpa jeda sehari pun. Walaupun rata-rata saya mengumpulkan hampir tengah malam.


Dalam perjalanan selama 15 hari itu saya banyak belajar tentang bagaimana berkomunikasi secara produktif. Bagaimana menyampaikan keinginan agar dimengerti oleh anak. Bagaimana membuat anak melakukan apa yang saya inginkan tanpa paksaan. Saya berusaha mengerti dan memahami keinginan saya serta anak saya. Belajar mencari solusi atas tantangan-tantangan yang saya dapatkan. Terutama dalam urusan mengontrol emosi.


Tentu saja selama 15 hari itu saya tidak selalu berhasil menerapkan komunikasi produktif. Ada kalanya saya masih memaksa, masih berbicara dengan emosi, namun saya lebih punya kontrol dan dengan sadar berusaha menjadi lebih baik. Bagaimanapun hasilnya, gagal maupun berhasil, semua usaha yang telah kita lakukan juga layak mendapatkan apresiasi, bukan?


Meskipun tantangan 15 hari itu sudah berlalu, tentu saja teori yang telah diterima dan praktek yang telah kita lakukan tidak lantas selesai. Hal baik harus terus ditanamkan dan dibiasakan. Karena berproses menjadi lebih baik adalah kewajiban manusia setiap harinya. Diri kita hari ini haruslah lebih baik daripada diri kita kemarin, diri kita esok hari harus lebih baik daripada hari ini, dan seterusnya. Mari terus melangkah menjadi pribadi yang lebih baik.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Jenis Drama Korea yang Bikin "Ilfil"

Awal minggu ini masuk ke topik ke-6 tantangan WAG Drakor dan Literasi, yaitu "Drama korea yang enggan ditonton". Seperti yang sudah pernah saya tulis di postingan sebelumnya, saya senang menonton tayangan bergenre apapun, kecuali horor, sadis dan mengandung banyak darah. Ketiga hal itu yang paling tidak bisa saya hadapi baik dalam tontonan maupun bacaan. Drama bergenre horor adalah yang paling pertama dan utama yang saya hindari. Namun ada kalanya saya tergoda untuk menonton drama seperti itu. Beberapa membuat saya takut di awal, namun akhirnya memberanikan diri karena penasaran. Contohnya Master Sun (2013). Saya pertama menonton drama ini pada awal rilisnya, yaitu tahun 2013. Teman saya yang sudah mulai menonton merekomendasikannya kepada saya. Katanya dramanya bagus. Namun di episode pertama saya sudah disuguhi hantu-hantu yang menyeramkan, sehingga mengurungkan niat untuk menonton. Sekitar tahun 2016 akhirnya saya mencoba menonton lagi drama ini. Drama ini menampilkan Gon...

Memilih "Be with You" sebagai "Menu Berbuka"

Cover Film yang Bikin Jatuh Cinta Annyeong! Ini adalah blog baruku. Dibuat dalam rangka mengikuti tantangan menulis dengan judul "Challenge 30 Topik Seputar Koriya" yang diadakan WAG Drakor dan Literasi. WAG ini adalah "anak" dari Kelas Literasi Ibu Profesional (KLIP). Sebetulnya tidak ada hubungannya dengan KLIP sih. Hanya saja sekarang ini anggotanya kebanyakan (atau semua) berasal dari peserta KLIP yang suka dengan hal-hal berbau Korea. Mulai dari drama, film, K-Pop hingga kebudayaan. Kenapa blog baru? Karena blog lama sudah didedikasikan untuk tulisan yang berhubungan dengan travelling saja (Blog lama bisa dilihat disini ). Jadi merasa kurang "pas" jika diselingi tulisan tentang per-korea-an. Nantinya blog ini akan berisi bermacam tulisan. Apapun! Tulisan lama saya di blog terdahulu yang tidak ada kaitannya dengan travelling juga akan dipindahkan ke sini. Baiklah begitu saja pembukaannya. Lanjut ke inti tulisan dulu. 😁 Tulisan pertama di blog baru in...

Pertama dan Tak Terlupakan

Topik 16 kali ini mengangkat tema " Kisah Cinta Pertama/Teman Masa Kecil, Yay or Nay?" . Cinta pertama. Apa yang terbayang di benak kalian ketika mendengar kata cinta pertama? Lawan jenis yang pertama kali menarik hati? Pacar pertama? Atau sesosok manusia yang sampai sekarang masih kalian rindukan? Apapun itu, hanya hati kalian sendiri yang mampu menjawabnya karena memang cinta pertama tidak ada definisi pastinya. Tapi jika ada yang bertanya kepada saya siapa cinta pertama saya? Pasti saya tidak bisa menjawabnya karena tidak ada definisi secara jelas. Mungkin saya akan menjawab "ibu". 🤭 Banyak yang berkata bahwa "Cinta Pertama Sulit Dilupakan." Benarkah? Bisa jadi. Biasanya orang memang cenderung sulit melupakan pengalaman pertama mereka. Pengalaman pertama sebagian besar memang berkesan. Meskipun kesan yang ditimbulkan tidak selalu baik. Tidak hanya soal cinta, pengalaman pertama naik pesawat dan naik speed boat juga masih terkenang jelas dalam ingatan s...