Hari ke-2 tantangan 15 hari komunikasi produktif masih tetap saya lakukan dengan anak. Hari ini saya sudah menyiapkan bahan untuk dibahas dengan anak terkait mainan yang sudah beberapa hari tidak boleh dirapikan.
Anak saya adalah tipe anak yang ketika membuat atau menyusun mainannya menjadi sesuatu menghabiskan waktu cukup lama. Seringkali dia lebih menikmati proses membuat dan menyusun itu daripada memainkannya. Jadi biasanya selesai membuat dan menyusun, mainan itu hanya dimainkan sebentar lalu didiamkan untuk dilihat-lihat saja. Mainan itu tidak boleh dipindah posisi apalagi di bongkar hingga dia mengizinkan.
Parahnya jika mainan itu tidak sengaja tersenggol dan tatanannya rusak, dia meminta kami untuk membuatnya sama persis dengan yang telah dibuat sebelumnya. Jika ada yg berbeda dia akan menangis terus-terusan sampai dia puas dengan susunan baru yang kami buat. Karena itu, biasanya saya memilih tidak mengotak-atik apapun yang dia buat dan membiarkannya sampai dia bosan. Bahkan tak jarang meskipun sudah dibongkar secara sukarela, suatu hari dia akan minta dibuatkan yang sama persis seperti itu. Hal ini saya siasati dengan cara memfoto setiap "hasil karyanya".
Temuanku hari ini
Anak menolak mainannya dibongkar.
Hari minggu kemarin saya dan anak membuat lintasan mobil yang terdiri dari track hotweels, lego, terowongan kertas dan lain sebagainya. Saya hanya menyusun track hotweels sementara mainan lain disusun oleh anak saya. Seperti biasa dia begitu bangga atas hasil karyanya dan melarang saya untuk merapikannya.
Setiap bangun tidur dia akan langsung menuju lintasan tersebut dan bermain di sana. Kadang hanya rebahan di lantai sambil memandangi hasil karyanya itu. Namun kemarin dia mulai bosan. Mainan itu sudah tidak disentuhnya lagi. Saya meminta untuk dirapikan karena lantai di sekitar mainan mulai kotor, tapi belum mendapat restu. Dia bilang besok (hari ini) baru boleh dibongkar. Saya pun memberikan waktu satu hari lagi.
Tantangan yang kuhadapi hari ini
Membuat anak ikhlas mengizinkan saya membongkar mainannya.
Tadi pagi akhirnya saya menagih janjinya. Hari ini saya harus mengepel dan ingin sekalian semuanya saya bersihkan. Awalnya dia menolak, namun kembali saya ingatkan bahwa lantai yang kotor itu harus saya bersihkan. Saya tunjukkan bagian-bagian yang kotor itu kepadanya.
"Lihat ini. Lantainya sudah banyak kotoran. Mami harus menyapu dan mengepel di bawah mainan ini. Kalau tidak dibereskan, Mami tidak bisa menyapu di sini." Begitulah saya mencoba memberikan pengertian kepadanya. Sekali lagi pengertian yang lembut dan disertai fakta membuat dia mengerti. Namun dia malah melarang saya membersihkannya saat itu juga. Dia meminta saya menemaninya bermain pesawat kertas terlebih dahulu. Saya pun mengiyakan dengan syarat selesai bermain pesawat, mainan itu boleh dirapikan.
Akhirnya selesai bermain pesawat dan sarapan, saya kembali mengingatkan janjinya. Kali ini dia menyetujui dengan syarat nanti saya harus membuatkan yang sama seperti ini lagi.
"Tapi nanti kalau sudah dibersihkan buatkan yang seperti ini lagi, ya." Begitu pintanya.
"Boleh. Sekarang Mami foto dulu biar nanti kita ingat dan bisa membuat yang sama." Saya pun mulai memfoto mainan itu. Setelah memastikan saya betul-betul memfotonya, dia minta izin untuk bermain di kamar mandi dan saya pun mengizinkannya. Dia bermain di kamar mandi dan saya membereskan mainan, menyapu juga mengepel lantai.
Rencanaku untuk esok hari
Besok kami ada keperluan keluar rumah. Komunikasi produktif yang akan saya bahas dengannya adalah tentang protokol covid yang harus dipatuhi. Sebetulnya saya sudah melakukan sounding sejak beberapa hari yang lalu, namun sebelum pergi saya tetap harus memastikan anak paham, serta taat selama perjalanan.
Poin komunikasi produktif hari ini
Menyampaikan alasan logis kepada anak atas sesuatu yang harus dia lakukan membuat mereka mudah untuk memahami kita. Selain itu ketika anak menyampaikan keberatannya, kita harus bertanya kenapa dan mencari solusi bersama.
Bintangku hari ini
⭐⭐⭐⭐
Saya memberi diri saya 4 bintang atas keberhasilan menjelaskan dan bersabar dengan segala negosiasi yang dilontarkan oleh anak saya.
#harike-2
#tantangan15hari
#zona1komprod
#pantaibentangpetualang
#institutibuprofesional
#petualangbahagia
Komentar
Posting Komentar