Rencana
Belajar sepeda dan lari pagi
Peserta : Papa, mama, anak
Hari : Minggu, 1 November 2020
Waktu : 07.00 - 09.00 WIB
Tempat : Fasum perumahan seberang jalan
Perlengkapan : Sepeda, masker, ponsel
Aktual dan Kendala
Minggu pagi ini diawali dengan mendung tebal yang disusul hujan deras. Rencana belajar sepeda dan lari pagi di fasum perumahan seberang pun batal kami lakukan. Awalnya anak saya kecewa, namun akhirnya dia memilih bermain mobil dan air di kamar mandi. Tidak bisa keluar rumah, di dalam rumah pun banyak kegiatan seru.
Hujan mulai reda dan langit kembali cerah sekitar pukul setengah sembilan pagi. Sudah terlalu siang untuk berjalan-jalan ke perumahan seberang. Akhirnya kami menggeser agenda tersebut ke sore hari dan memutuskan untuk bersepeda pagi di sekitar rumah saja. Kebetulan pagi itu lapangan voli kosong, jadi anak saya belajar sepeda di sana.
Sore harinya ternyata saya tertidur dan baru bangun pukul empat sore. Anak saya sepertinya sudah lupa dengan rencana tadi pagi dan meminta bermain memukul bola seperti kasti atau baseball. Entah dia mendapat ide dari mana. Akhirnya saya memberikan saran untuk memukul bola-bola plastik dengan menggunakan kertas tebal yang digulung. Ternyata permainan ini membuat dia bersemangat. Suami melempar bola dan dia memukulnya. Sedangkan saya hanya menonton sambil mendokumentasikan keseruan mereka.
Refleksi
Tidak selamanya apa yang kita susun berjalan sesuai rencana. Disanalah diperlukan rencana cadangan. Seperti hari ini, rencana cadangan itu malah muncul dari anak saya. Darinya saya belajar bahwa dalam hidup kita boleh kecewa, namun jangan sampai berlarut-larut. Bangkit dan bersemangat kembali, lalu susun rencana-rencana lain yang tidak kalah hebat.
Prosentase Keberhasilan
70%
😊
Meskipun gagal dengan rencana awal, tapi kami tetap berkegiatan dengan gembira.
Komentar
Posting Komentar